Rabu, 08 Desember 2010

Sopan Santun Di Jalan Raya

Sopan Santun Di Jalan Raya

Sopan santun di jalan raya
Arus kendaraan mengarlir dengan sangat tertib dan teratur, hampir tidak terjadi kemacetan berarti dan suara klaslon mobil yang merupakan suara umum khas jalan raya disamping deru mesin kendaraan, nyaris tidak terdengar. Di sini pengendara bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan yang cukup tinggi tanpa ada rasa khawatir pengendara lain yang memotong jalan atau penyebrang yang melintas secara mendadak, karena untuk menyebrang harus dilakukan pada tempat yang sudah ditentukan, seperti zebra cross.Ketika lampu merah, pengandara sudah pasti harus mengentikan kendaraannya, namun walaupun lampu hijau, namun bukan berarti bisa belok kiri atau kanan jalan terus karena disaat yang sama adalah lampu hijau untuk pejalan kaki untuk menyebrang. Untuk kota kota yang berpenduduk padat, dengan jumlah penyebrang yang mencapai puluhan orang, proses menunggu ini bahkan bisa berlangsung lebih lama lagi. Ketika penyebrang sudah habis, kembali harus berhenti karena lampur merah yang kedua bukanlah hal yang tidak mungkin. Untuk kendaraan besar sejenis truk, biasanya dilengkapi dengan speaker yang akan meberikan peringatan ketika membelok " Beep....beep....mau belok kiri, mohon hati hati"secara berulang ulang. Di atas aspal juga terdapat tulisan besar "Belok kiri tolong hati hati". Aktivitas menyebrang jalan menjadi sangat menyenangkan bukan saja aman dilakukan oleh orang dewasa, namun juga oleh anak kecil, orang tua dan pengguna kursi roda. Kadang saya merasa "ditunggu" ketika kita menyebrang, karena jarak saya dengan mobil pengendara yang masih dua atau tiga meter di depan saya. Kemacetan juga kadang terjadi, namun bukan merupakan bagian dari keseharian. Bus kota misalnya, memiliki time schedul, waktu berhenti di setiap halte dengan sangat tepat waktu. Toleransi kelambatan ( di tempat saya ) biasanya tidak lebih dari tiga menit, bisa memberikan gambaran bagaimana susana jalan di jepang.
Dulu saya sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dikeluhkan oleh beberapa rekan jepang yang mngeluhkan situasi di jalan yang menakutkan dan tanpa aturan. Menakutkan bagaimana ? Aman aman saja khan ?

tentaa

Tentang jepang..........

Jepang adalah negara yang cukup menarik untuk dikenal. Salah satu hal yang cukup menarik bagi saya adalah kemampuan negaranya untuk memadukan unsur modern dengan tanpa menghilangkan budaya tradisionalnya dan satu lagi yang mungkin luput dari pandangan banyak orang adalah kesedian mereka untuk memberikan cukup ruang hijau diantara himpitan bangunan betonnya. Di jalan, suasananya sangat teratur. Kemacetan sangat jarang terjadi. Suara klakson mobil yang sering saya dengar selama ini, di sini tampaknya diharamkan.Kota yang terlihat sangat sepi, terutama hari libur dan jam kantor, namun keramaian sering berada di bawahnya. Di Jepang, hampir semua stasun kereta api, terutama yang di pusat kota terletak di bawah tanah. Saya sering tidak percaya kalau dibawah jalan yang sering saya lalui ternyata adalah stasiun kereta, toko, bahkan juga supermarket.Yang paling membuat saya terkesan tentang jepang adalah kenyaman ketika menyebrang jalan. Semua mobil secara alami akan berhenti menunggu penyebrang sampai habis, bukan sebaliknya. Betapapun pelannya mereka menyebrang tetap saja harus ditunggu. Kesabaran pengemudi tampaknya sangat teruji. Ketika lampu merah pengemudi harus menghentikan kendaraannya, tentu saja, namun walaupun lampu hijau terutama yang belok kanan atau kiri, bukan berarti tancap gas, karena disaat yang bersamaan merupakan lampu hijau untuk pejalan kaki.
Sungai terutama yang terletak dipusat kota, selama ini mempunyai image yang kotor di kepala saya, namun di sini image itu harus saya ubah, karena sungai disini terlihat sangat bersih. Di beberapa tempat terdapat tempat duduk dengan payung peneduh. Bau amis air sungai hampir tidak terasa, walaupun airnya tidak bisa dikatakan bersih, karena warnanya yang aneh kehijauan. Namun setidaknya sampah, terutama sampah plastik hampir tidak terlihat. Kalau sampah daun tampaknya masih bisa ditemukan.

puisi sahabat sejati

Puisi Untuk Seorang Sahabat

[Untuk Seorang Sahabat]
Mungkin waktu kan terus berlalu, membawa buih-buih pergi menjauh.

Dan manusia hanyalah butir pasir berserak di hamparan zaman, yang mengikuti kemana angin takdir berhembus.
Dan mungkin waktu melapukkan batu, membuat besi menjadi karat; Mengubah dunia menjadi tidak seperti yang kita kira dan angankan.
Walau sungguh pun waktu berkuasa, persahabatan sejati takkan mudah pudar olehnya.

Akan kenangan saat mimpi-mimpi bersemi semerbak, dan akan kenangan saat mimpi-mimpi terhempas berkeping di jalan berlubang kehidupan -- dan kau ada di sana sebagai sahabat yang memahami segala keluh kesah.
Atas kebaikan yang mungkin tidak kau sadari, oleh sekedar canda yang membuat hidup ini lebih memiliki arti; menjauhkan rasa nyeri sedari.

Dan sahabat, jika apa yang kita miliki memang persahabatan yang tulus, maka ada tali silaturahmi yang mesti kita jaga.
Walau jarak merenggangkan ikatan, dan harapan-harapan membawa kita berlayar ke negeri-negeri asing; ketahuilah bahwa ada seorang sahabat yang akan membantumu jika engkau membutuhkannya.

Kado ini tak lebih berharga ketimbang kebaikanmu selama ini. Hanya sekeping tanda mata agar kau tak lupa, bahwa ada – ada bahagia untuk menjadi seorang saudara.